LEARNING JOURNAL WHOLE OF GOVERNMENT ( WOG )
Whole Of Government |
Secara sederhana whole of government dapat diartikan sebagai pelayanan publik oleh pemerintah yang bekerja lintas batas ataupun lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dan memberikan tanggapan terpadu terhadap isu-isu tertentu. Mengapa whole of goverment perlu di terapkan ?. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu. Cara-cara tersebut adalah: (1) Penguatan koordinasi antar lembaga, (2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, (3) Membentuk gugus tugas, (4) Koalisi sosial. Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG di antaranya adalah; (1) Pelayanan yang bersifat administrative, (2) Pelayanan jasa; dan (3) Pelayanan barang. Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar, (1) Koordinasi, (2) Integrasi, (3) Sinkronisasi; dan (4) Simplifikasi.
Isu yang diangkat adalah tentang Sungai Karang Mumus. Sebagai salah satu sungai yang melintasi Kota Samarinda, Sungai Karang Mumus merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan biota lainnya yang hidup disekitarnya. Saat ini yang terjadi adalah Sungai Karang Mumus menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir yang kerap melanda Kota Samarinda. Kerusakan sungai terjadi karena adanya faktor-faktor sebagai berikut: 1) pengurukan sungai untuk dijadikan tanah kapling, perumahan, kebun, dll; 2) penambangan pasir sungai oleh para penambang liar; 3) penurapan tepian sungai; 4) oknum warga yang menjadikan sungai sebagai tong sampah dengan membuah sampah rumah tangga kedalam sungai; 5) bangunan rumah tinggal atau rumah sarang burung walet yang masuk ke badan sungai; 6) industri kecil tahu/tempe yang melakukan aktivitas produksi menggunakan air sungai sehingga limbahnya masuk kedalam sungai; 7) Rumah Potong Unggas yang juga beroperasi dipinggir sungai, serta membuang limbahnya kedalam sungai, kesemuanya menyebabkan Sungai Karang Mumus rusak, dan air yang ada didalamnya mengalami pencemaran berat.
Pemerintah Kota Samarinda tentu sudah melakukan upaya penyelesaian permasalahan Sungai Karang Mumus sejak lama. Namun demikian hingga saat ini, progres penyelesaiannya berjalan lambat ditambah karena adanya turunnya anggaran daerah setiap tahunnya. Sehingga konsep pemerintah daerah sebagai “Superman” yang bisa menyelesaikan segala permasalahan daerah sendiri menjadi tidak relevan. Sehingga isu Sungai Karang Mumus menjadi penting diangkat dan dalam konteks “whole of government” menjadi sesuai. Dari isu ini muncul kebutuhan untuk mencapai keberhasilan kebijakan yang didasarkan koordinasi dan komunikasi yang efektif antar pemangku kepentingan, serta pengambilan keputusan yang efektif-efisien terkait Sungai Karang Mumus.
Gagasan penerapan di lingkungan kerja adalah akan selalu berupaya untuk membangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait di sekolah. Terutama menyangkut permasalahan-permalahan siswa. Minsalnya ada siswa yang memiliki kendala dalam memahami setiap materi yang di ajarkan. Yang akan saya lakukan adalah membangun komunikasi dengan siswa menyangkut apa persamalahannya. Jika belum bisa menemukan jawabanya saya akan cuba membangun komunikasi dengan rekan sejawat, dan seterusnya hingga saya dapat menyelesaikan permaslahan tersebut.
Baca juga :
1. Learning Journal Anti Korupsi
2. Learning Journal Akuntabilitas
3. Learning Journal Wawasan Kebangsaan